Surf

Hasil penelusuran

Selasa, 30 Juni 2015

AIESECer answering friends request



Halo Semua
Kali ini saya akan bercerita tentang organisasi yang bernama AIESEC.
Banyak teman saya yang sangat antusias untuk bergabung diorganisasi ini, banyak dari mereka juga meminta informasi kepada saya tentang apa itu AIESEC, bagaimana cara bergabungnya?  apa yang dikerjakan disana? Apakah harus pandai berbahasa inggris?
Kali ini saya akan lebih bercerita tentang AIESEC sebagai pengalaman pribadi saya sebagai seorang AIESECer.
Saya bergabung di AIESEC UNDIP kurang lebih 10 bulan yang lalu, katakanlah sudah mengikuti satu term (kepengurusa). Awalnya, saya memang ingin bergabung dengan AIESEC sejak semester satu saya berkuliah, tetapi informasi join to lead (pendaftaran) saya terlambat mendapatkannya pada saat itu. Nah, bagaimanakah saya dapat bergabung dengan organisasi ini?
Setelah mengetahui saya terlambat mendaftar, saya kemudian selalu update informasi tentang AIESEC, saya favorit twitter AIESEC (saat ini AIESEC Universitas diponegoro- AIESEC ada di hampir seluruh Negara didunia, dalam suatu Negara basis AIESEC adalah universitas maupun kota yang disebut entity). Sejak saat itu saya sempat beberapakali mendaftar kegiatan di AIESEC, mulai jadi volunteer hingga peserta—akhirnya saya hanya menjadi seorang peserta kegiatan yang bernama “Greenager”— (disitu juga pertama kali saya bertemu Anindya Kusuma Putri, down to earth banget emang orangnya sampaisekarang jadi  PI). Lanjut cerita, sekitar bulan September dibuka pendaftaran. Pendaftaran ada beberapa tahap. Saya sangat ingat waktu itu saya mendaftar dihari terakhir pendaftaran, -- karena saya sempat galau – pada tahap pendaftaran ada dua jalur pertama Jalur “Join to Lead” lebih keren disebut JTL dan jalur “Global Youth Ambassador Program” sering disebut GYAP. – Di AIESEC banyakistilah-istilah baru yang sulit dimengerti oleh Newie (orang baru),tapi lama-kelamaan akan terbiasa—Nah saya bergabung lewat jalur JTL. Apabila memilih JTL ketika lolos seleksi akan ada tahap percobaan seperti magang, kemudian baru akan di resmikan setelah masa magang, jalur ini lebih seperti ke organisasi pada umumnya. GYAP adalah jalur volunteer bisa disebut exchange untuk melakukan suatu projek di Negara tujuan, setelah kembali baru menjadi AIESECer.
Setelah pengumpulan berkas aka nada seleksi berkas oleh panitia. Saya lolos ke tahap berikutnya yaitu tahap FGD (Focus Group Discuss). FGD merupakan suatu tahap yang meguji kemampuan kalian tentang isu, baik isu global, maupun regional. Persiapan FGD sebaiknya calon pendaftar membaca berita tentang isu-isu yang sedang beredar, isu dari sisi manapun, kesehatan, politik, pendidikan, kesejahteraan, dan lainnya. Setelah tahap FGD, saya menjalani wawancara. Wawancara ini aka nada pertanyaan mengenai pengetahuan kalian tentang AIESEC, manajemen diri kalian, dan juga unjuk bakat yang kalian miliki. Perlu untuk dicatat, pada setiap tahap, pendaftar diberi pilihan menggunakan bahasa inggris atau Indonesia, kecuali jalur GYAP harus menggunakan bahasa Inggris. Alhamdulillah saya di terima di AIESEC LC UNDIP sebagai seorang staff di fungsional External Relation (ER).
AIESEC UNDIP sendiri mempunyai banyak departemen, seperti ER, IGIP, OGIP, OGCDP, Business Development, dan lainnya, --Kalau jadi AIESECer akan di edukasi lebih, tenang saja). Banyakpengembangan yang saya dapatkan, mulaidari leadership skill, kemampuan bahasa inggris, public speaking bahasa inggris,mental development,hingga ketemu bule dan dapet unexpectable friends. (banyak orang hebat disini, tapi ga perlu minder, haha). Sekian dulu cerita saya. Persiapkan untuk JTL 2015 calon AIESECer. 

Saya lampirkan beberapa foto kegiatan supaya ada bayangan.

Tips and trick:
Keep your eye contact
dress well
honest
confident
Open minded
Improve your vision and knowledge
Give your best :)
Kindly answer your question, post your question bellow.








Tidak ada komentar :

Posting Komentar