Halo Semua
Kali ini saya akan bercerita
tentang organisasi yang bernama AIESEC.
Banyak teman saya yang sangat
antusias untuk bergabung diorganisasi ini, banyak dari mereka juga meminta
informasi kepada saya tentang apa itu AIESEC, bagaimana cara bergabungnya? apa yang dikerjakan disana? Apakah harus
pandai berbahasa inggris?
Kali ini saya akan lebih
bercerita tentang AIESEC sebagai pengalaman pribadi saya sebagai seorang
AIESECer.
Saya bergabung di AIESEC UNDIP
kurang lebih 10 bulan yang lalu, katakanlah sudah mengikuti satu term
(kepengurusa). Awalnya, saya memang ingin bergabung dengan AIESEC sejak semester
satu saya berkuliah, tetapi informasi join to lead (pendaftaran) saya terlambat
mendapatkannya pada saat itu. Nah, bagaimanakah saya dapat bergabung dengan
organisasi ini?
Setelah mengetahui saya terlambat
mendaftar, saya kemudian selalu update informasi tentang AIESEC, saya favorit
twitter AIESEC (saat ini AIESEC Universitas diponegoro- AIESEC ada di hampir
seluruh Negara didunia, dalam suatu Negara basis AIESEC adalah universitas
maupun kota yang disebut entity). Sejak saat itu saya sempat beberapakali
mendaftar kegiatan di AIESEC, mulai jadi volunteer hingga peserta—akhirnya saya
hanya menjadi seorang peserta kegiatan yang bernama “Greenager”— (disitu juga
pertama kali saya bertemu Anindya Kusuma Putri, down to earth banget emang
orangnya sampaisekarang jadi PI). Lanjut
cerita, sekitar bulan September dibuka pendaftaran. Pendaftaran ada beberapa tahap.
Saya sangat ingat waktu itu saya mendaftar dihari terakhir pendaftaran, -- karena
saya sempat galau – pada tahap pendaftaran ada dua jalur pertama Jalur “Join to
Lead” lebih keren disebut JTL dan jalur “Global Youth Ambassador Program”
sering disebut GYAP. – Di AIESEC banyakistilah-istilah baru yang sulit
dimengerti oleh Newie (orang baru),tapi lama-kelamaan akan terbiasa—Nah saya
bergabung lewat jalur JTL. Apabila memilih JTL ketika lolos seleksi akan ada
tahap percobaan seperti magang, kemudian baru akan di resmikan setelah masa
magang, jalur ini lebih seperti ke organisasi pada umumnya. GYAP adalah jalur
volunteer bisa disebut exchange untuk melakukan suatu projek di Negara tujuan,
setelah kembali baru menjadi AIESECer.
Setelah pengumpulan berkas aka
nada seleksi berkas oleh panitia. Saya lolos ke tahap berikutnya yaitu tahap
FGD (Focus Group Discuss). FGD merupakan suatu tahap yang meguji kemampuan
kalian tentang isu, baik isu global, maupun regional. Persiapan FGD sebaiknya
calon pendaftar membaca berita tentang isu-isu yang sedang beredar, isu dari
sisi manapun, kesehatan, politik, pendidikan, kesejahteraan, dan lainnya.
Setelah tahap FGD, saya menjalani wawancara. Wawancara ini aka nada pertanyaan
mengenai pengetahuan kalian tentang AIESEC, manajemen diri kalian, dan juga
unjuk bakat yang kalian miliki. Perlu untuk dicatat, pada setiap tahap,
pendaftar diberi pilihan menggunakan bahasa inggris atau Indonesia, kecuali
jalur GYAP harus menggunakan bahasa Inggris. Alhamdulillah saya di terima di
AIESEC LC UNDIP sebagai seorang staff di fungsional External Relation (ER).
AIESEC UNDIP sendiri mempunyai
banyak departemen, seperti ER, IGIP, OGIP, OGCDP, Business Development, dan
lainnya, --Kalau jadi AIESECer akan di edukasi lebih, tenang saja).
Banyakpengembangan yang saya dapatkan, mulaidari leadership skill, kemampuan
bahasa inggris, public speaking bahasa inggris,mental development,hingga ketemu bule dan dapet unexpectable friends. (banyak orang
hebat disini, tapi ga perlu minder, haha). Sekian dulu cerita saya. Persiapkan
untuk JTL 2015 calon AIESECer.
Saya lampirkan beberapa foto kegiatan supaya ada bayangan.
Tips and trick:
Keep your eye contact
dress well
honest
confident
Open minded
Improve your vision and knowledge
Give your best :)
Tips and trick:
Keep your eye contact
dress well
honest
confident
Open minded
Improve your vision and knowledge
Give your best :)
Kindly answer your question, post
your question bellow.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar